No. 24 Partai Persatuan Pembangunan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Terima kasih atas kunjungan ke blog PPP Kec. Cicurug. Blog ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan kader & simpatisan PPP di Kec. Cicurug khususnya dan bagi kader & simpatisan PPP Kab. Sukabumi secara umum.
Apabila terdapat saran dan masukan dapat ditujukan ke email ppp_cicurug@yahoo.co.id.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


14 April 2010

Mulut Pendemo Siap Dijahit


SUKABUMI - Aksi protes yang dilakukan aktivis Gerakan Moral Masyarakat Menggugat Chevron (Gema MMC) di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi, semakin tak terbendung. Mereka tetap melakukan aksi mogok makan secara total hingga mengakibatkan seorang peserta tumbang. Aksi protes juga akan ditingkatkan dalam bentuk aksi gerakan tutup mulut dengan cara menjahit bibir.

”Kami sudah tidak perlu bicara lagi dengan siapa pun. Terkecuali pihak PT Chevron mau menandatangani kesepakatan mengenai empat tuntutan warga. Karena itu, kami sepakat akan melakukan gerakan tutup mulut dengan cara menjahit bibir,” kata negosiator Gema MMC, Isep Septyan kepada Jurnal Bogor, kemarin.

Menurut Isep, rangkaian aksi protes yang dilakukan masyarakat terhadap PT Chevron akan berlanjut hingga Jum’at (16/4) lusa. Selain akan melakukan aksi gerakan tutup mulut, pengunjuk rasa siap melakukan sweeping terhadap karyawan yang bekerja di perusahaan milik Amerika tersebut. Para pengunjuk rasa tidak mempedulikan resiko keselamatan jiwa meskipun seorang diantaranya tumbang saat aksi mogok makan.

”Kami menganggap setiap perjuangan harus berani menanggung resiko. Hal itu diperlihatkan rekan-rekan kami yang melakukan aksi mogok makan. Meskipun salah seorang diantaranya tumbang dan harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat Puskesmas Kalapanunggal,” tandas Isep.

Sementara itu, aktivis Gema MMC membuktikan janjinya tidak hadir dalam pertemuan dengan manajemen PT Chevron yang difasilitasi Pemda Kabupaten Sukabumi di Aula Setda Palabuhanratu, Selasa (13/4) kemarin. Para aktivis Gema MMC ini memilih bertahan melakukan aksi mogok makan di poskonya. Pertemuan yang dihadiri unsur Muspida itu akhirnya menemui jalan buntu akibat tidak hadirnya perwakilan Gema MMC.

Manager Policy, Government & Public Affairs Chevron Gheotermal Salak Ltd, Usman Slamet mengakui belum adanya titik temu dari hasil pertemuan tersebut. Salah satu penyebabnya akibat ketidakhadiran perwakilan warga dari Gema MMC. Manajemen PT Chevron siap melakukan dialog agar persoalan ini segera tuntas.

“Dialog bersama masyarakat yang di fasilitasi Pemda belum ada titik temu. Padahal undangan sudah disampaikan kepada perwakilan Gema MMC. Oleh sebab itu, kita akan bertemu secara langsung supaya permasalahannya bisa tuntas,” kata Usman.

Menurut Usman, perusahaan akan menampung sejumlah tuntutan warga terkait transparasi penyaluran dana CSR maupun pemberdayaan perusahaan lokal. Hanya saja, untuk pemutuhan hubungan kerja dengan PT Tripatra tampaknya sulit terwujud. Pasalnya, Chevron masih terikat kontrak dengan perusahaan yang diberi kewenangan melakukan rekruitmen tenaga kerja.

“Untuk menghentikan kerja sama membutuhkan proses. Terlebih lagi saat ini Tripatra masih terikat kontrak dengan Chevron. Salah satu solusinya, Chevron akan melakukan evaluasi kerjasama dengan PT Tripatra,” kata Usman.

Rojab Asy’ari
rojaba@jurnas.com

Tidak ada komentar: