No. 24 Partai Persatuan Pembangunan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Terima kasih atas kunjungan ke blog PPP Kec. Cicurug. Blog ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan kader & simpatisan PPP di Kec. Cicurug khususnya dan bagi kader & simpatisan PPP Kab. Sukabumi secara umum.
Apabila terdapat saran dan masukan dapat ditujukan ke email ppp_cicurug@yahoo.co.id.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


18 Oktober 2010

Kehabisan Dana, Jalan Cibilik Berlumpur


KHUSUS PEJALAN KAKI:Jalan penghubung di Kampung Cibilik Desa Nanggerang Kecamatan Cicurug hanya bisa dilalui pejalan kaki karena berlumpur dan tidak ada pengerasan. foto: andri/radarsukabumi
CICURUG--Pembuatan akses jalan penghubung masyarakat Kampung Cibilik Desa Nanggerang Kecamatan Cicurug belum dapat dioptimalkan penggunaanya. Sampai saat ini masyarakat kampung tersebut masih kesulitan beraktivitas karena terkendala akses jalan. Warga Kampung Cibilik terpaksa membuat jalan baru, setelah ambruknya jalan desa diterjang banjir yang terjadi sebulan lalu. Pembuatan jalan dilakukan tidak jauh dari jalan pertama. Dengan alat seadanya masyarakat berusaha membuka akses penghubung.

Namun jalan tersebut hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki saja, karena bentuk jalan yang menurun tajam, tanpa di plaster hanya berlandaskan tanah, ketika hujan turun jalan tersebut licin dan tidak dapat dilalui masyarakat. Salah seorang warga sekitar, Atmin mengatakan saat pembuatan jalan tersebut warga berencana ukuran jalan lebar, serta diplaster supaya dapat dilalui kendaraan. Namun karena tidak adanya anggaran, kondisinya pun dibiarkan begitu saja.

"Saat ini hanya pejalan kaki yang dapat melewati jalan ini, untuk kendaraan tetap saja tidak dapat lewat. Rencana awal jalan dapat digunakan untuk kendaraan, namun di tengah pengerjaan jalan anggaran tidak ada," katanya.

Karena warga sangat butuh akses jalan tersebut, warga pun dibebani dengan swadaya pengumpulan anggaran untuk membeli material jalan tersebut. "Warga sepakat mengumpulkan dana untuk membeli bahan seperti semen dan lainnya," ulasnya. Kepala Desa (Kades) Naggerang, Ade Daryadi mengatakan warga masih kesulitan beraktivitas karena jalan penghubung yang dibuat warga belum optimal digunakan. Jalan tersebut belum diplaster, selain itu jalan masih rawan longsor karena tanah jalan belum padat. "Warga sangat butuh akses jalan, dengan tenaga seadanya warga membuat jalan tersebut. Sekarang anggaran tidak ada, terpaksa jalan seadanya," katanya.

Pembuatan jalan sempat dihentikan karena tidak adanya bahan untuk menembok jalan. Lantas datanglah bantuan dari sebuah Organisasi Sosial Gugah Nurani dengan memberikan bantuan berupa paping blok. "Pembuatan jalan dilakukan kembali setelah adanya bantuan berupa paping blok dari Gugah nurani, mungkin kalau tidak ada bantuan tersebut masyarakat akan menikmati jalan berlumpur setiap hari," ulasnya.(rp14)

Sumber : radarsukabumi.com

15 Oktober 2010

Muscab PPP Mulai Menghangat


CISAAT--Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Sukabumi rencananya digelar pada pertengahan November 2010 mendatang. Sejumlah kader PPP kini mulai dielus-elus untuk masuk dalam bursa pencalonan ketua partai berlambang Ka`bah tersebut periode 2010-2015, mengantikan Yusuf Fuad.

Informasi yang dihimpun Radar menyebutkan, ada tiga nama kader terbaik PPP Kabupaten Sukabumi yang diprediksi bakal bersaing "memperebutkan" suara dukungan di arena muscab nanti. Ketiga nama itu yakni Yusuf Ridwan (Wakil Ketua I DPC PPP Kabupaten Sukabumi dan Ketua Fraksi PPP). Daden Iskandar (Sekretaris DPC PPP Kabupaten Sukabumi) dan Abas Kobasah (Fungsionaris dan anggota DPRD Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi).

Dikabarkan, baik Yusuf Ridwan, Daden Iskandar dan Abas Kobasah, kini mulai pasang badan turun melakukan konsolidasi dengan pengurus anak cabang (PAC) PPP Kabupaten Sukabumi. Yusuf Ridwan (Datep) bahkan disebut-sebut kandidat kuat menang pada muscab DPC PPP Kabupaten Sukabumi itu. Alasannya, figur Yusuf memiliki jaringan kuat di internal PPP mulai tingkat PAC sampai DPP PPP. Selain itu, militansi Yusuf juga dinilai sudah terbukti sebagai kader PPP. Malah, hubungan kedekatan Yusuf Ridwan dan Yusuf Fuad juga menjadi modal tersendiri baginya dalam arena muscab nanti.

Saat dikonfirmasi Yusuf mengatakan pada prinsipnya Ia bersedia dicalonkan dan mencalonkan diri jika mayoritas PAC PPP Kabupaten Sukabumi, mempercayainya. "Masalah pencalonan bagi saya hukumnya fardu ain (hukum wajib perorangan-red) dan Insya Allah dengan niat lebih membangun persatuan, kesolidan di internal partai serta menunjukan eksistensi PPP di tengah masyarkat. Saya siap untuk dicalonkan atau mencalonkan," ujar pria yang akrab dipanggil Datep ini kepada Radar, kemarin.

Dihubungi terpisah, dengan singkat Daden Iskandar mengatakan, berbicara pencalonan di muscab, dirinya masih melihat situasi dan kondisi. Apakah harus ikut bertanding atau tidak sama sekali."Masih wait and see (menunggu dan melihat-red),"kata Daden. Sementara Abas Kobasah yang dikonfirmasi Radar beberapa waktu lalu, mengaku siap bertarung di muscab nanti. Kesiapan ini jelas Abas, berangkat dari rasa hasrat ingin mengembalikan kejayaan P3 sebagai partai berazas Islam yang sempat berjaya khususnya di Kabupaten Sukabumi."Insya Allah atas izin Allah dan dukungan dari kader P3, saya siap meminpin P3 kedepan,"terang politisi gaek yang juga aktif menjadi pengurus di ormas PD Persatuan Umat Islam (PUI) Kabupaten Sukabumi ini.(wan)

01 Oktober 2010

Ribuan Warga Dibiarkan, Jalan Alternatif Diurus

Sukabumi - Kepala Desa Nanggerang Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, Ade Daryadi mengeluh atas penanganan bencana longsor yang terjadi di daerahnya.
Pasalnya, Pemda Kabupaten Sukabumi justru lebih memprioritaskan jalan alternatif ketimbang memperhatikan ribuan warga Kampung Cibilik yang terisolasi akibat bencana longsor. Padahal warga hanya menginginkan dibuatkan jalan penghubung untuk membuka akses lalu lintas kendaraan umum.

”Pemda Kabupaten Sukabumi jangan hanya mengurus perbaikan jalan alternatif saja. Justru masyarakat yang terisolasi di daerah bencana longsor harus menjadi prioritas utama. Sebab masyarakat itu adalah benda hidup,” kata Ade saat dihubungi Jurnal Bogor, kemarin.

Menurut Ade, jumlah warganya yang terisolasi di daerah bencana mencapai sekitar 384 kepala keluarga atau sebanyak 1.246 jiwa. Ribuan warga Kampung Cibilik masih menempati tempat tinggalnya sejak bencana longsor yang terjadi 10 hari yang lalu. Bencana longsor mengakibatkan akses perjalanan warga tidak berfungsi akibat sarana jalan putus.

”Yang namanya orang hidup pasti butuh bantuan makanan. Sejak terjadinya longsor, warga mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan makanan maupun kebutuhan lainnya. Salah satu kebutuhan yang saat ini sulit diperoleh warga Kampung Cibilik adalah gas elpiji,” kata Ade.
Dijelaskan Ade, sejumlah pasokan kebutuhan bahan pokok termasuk gas elpiji mulai langka diperoleh warga Cibilik. Sebab akses jalan yang selama ini dipergunakan warga hanya bisa dilalui dengan cara berjalan kaki. Selain mengalami kelangkaan, warga harus mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan sejumlah kebutuhan pokok.

”Untuk kebutuhan memasak, beberapa warga sempat punya inisiatif untuk menggunakan kayu bakar. Namun kayu bakar pun sulit diperoleh warga karena ada larangan dari pihak kehutanan. Maka dari itu, warga kami akhirnya pasrah,” kata Ade.

Ade mengakui Pemda Kabupaten Sukabumi pernah memberikan bantuan berupa makanan. Namun bantuan tersebut baru diberikan satu kali pada saat awal kejadian bencana longsor. ”Sebenarnya warga tidak ingin terus berpangku tangan. Warga hanya meminta bantuan Pemerintah Daerah untuk segera membuka akses jalan yang sempat terputus,” katanya.

Di lain pihak, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukabumi telah mendatangkan dua kendaraan berat untuk membebaskan jalan altematif dari genangan air. Penanganan jalan untuk menghindari kemacetan di jantung keramaian Kota Kecamatan Cicurug ini menjadi prioritas Pemda Kabupaten Sukabumi. (jurnalbogor)

Lepas Predikat Daerah Tertinggal

Sukmawijaya dan Akhmad Jajuli
SUKABUMI-Hari jadi Kabupaten Sukabumi yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober didasarkan pada 'titimangsa' (napaktilas) keberhasilan para pejuang muda Sukabumi setelah merebut paksa kekuasaan transisi Jepang setelah kalah oleh Sekutu tahun 1945 lalu.
Kini tantangan yang begitu komplek dan harapan pencapaian pembangunan di Kabupaten Sukabumi terus senantiasa ditingkatkan, itu akan selalu menjadi bagian tak terpisahkan, di mana potensi Kabupaten Sukabumi sangat strategis dengan berbagai sumber daya yang ada meliputi perikanan, perkebunan, pertambangan, pariwisata dan lainnya, masih terganjal oleh SDM yang belum tersedia.
Menurut Bupati Sukabumi, Sukmawijaya, penekanan target yang sudah dicanangkan baik itu dalam aspek pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Ke depannya akan menjadi fokus garapan."Tentu harus pula diikuti sinergitas jajaran Pemerintahan Daerah Kabupaten Sukabumi dan stakeholder lain,"kata Sukmawijaya.
Disinggung mengenai sesuatu yang ia telah banggakan tapi masih menjadi pertanyaan sejumlah elemen masyarakat adalah ketika masalah Kabupaten Sukabumi, yang sebelumnya menyandang sebagai daerah tertinggal dibandingkan daerah lain di Indonesia, pada awal 2010, kabupaten berpenduduk kurang lebih 2,6 juta ini, dinyatakan berhasil melepaskan diri dari predikat daerah tertinggal berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
Bagi Sukmawijaya, perubahan predikat itu merupakan hasil dari pembangunan yang dilakukan oleh Pemkab Sukabumi dan semua elemen masyarakat sejak beberapa tahun terakhir ini, salah satunya dibidang investasi. Terutama perkembangan investasi yang menonjol di sektor garmen yang merata di Kabupaten Sukabumi dan investasi lainnya.
"Pada tahun 2008 nilai investasi di Kabupaten Sukabumi hanya mencapai Rp 1,5 triliun, namun pada tahun 2009 ini meningkat sekitar 100 persen hingga mencapai Rp 3 triliun,"kata Sukmawijaya, seraya mengatakan prestasi tersebut terbukti sudah mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat.
Disebutkan Sukmawijaya, kebutuhan akan lahirnya Daerah Otonomi Baru (DOB) sebagai salah satu solusi pemerataan pelayanan dan pemerataan pembangunan. Saat ini sudah hampir menemui titik terang, meski sebelumnya, liku perjuangan untuk pemekaran beberapa kali menganjal."Alhamdulilah setelah kita datangi langsung ke Komisi III DPR RI di Jakarta. DOB Kabupaten Sukabumi, kini sudah masuk dalam pembahasan mereka, mudah-mudahan tahun 2011 bisa terealisasi,"tuturnya.
Wakil Bupati (Wabup) Sukabumi, Akhmad Jajuli menambahkan, fokus peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan dan sosial keagamaan. Pertumbuhan Ekonomi daerah, pembangunan, infrastruktur dan peningkatan pendapatan masyarakat dengan pembangunan sumber daya lokal yang diikuti dengan pengendalian perkembangan penduduk, itu akan menjadi konsentrasi penekanan.
"Termasuk mewujudkan birokrasi yang solid dan berkemampuan untuk daerah bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,"tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi mengatakan, lepasnya predikat daerah tertinggal, itu harus disertai dengan peningkatan tingkat kesejahteraan warga Kabupaten Sukabumi."Seperti, peningkatanindeks pembangunan manusia (IPM), perbaikan sarana infrastruktur dan lain,"kata Badri.
Selain itu, menurut dia, perlu pemerataan pembangunan antara wilayah utara dan selatan Kabupaten Sukabumi dengan cara mempercepat pembangunan jalan lingkar selatan Sukabumi dan jalan tol Bogor-Sukabumi-Cianjur (Bosuci)."Dalam hal ini, dewan akan memberikan dukungan penuh untuk peningkatan anggaran di bidang kesehatan dan pendidikan.(wan)