SUKABUMI, (PRLM).- DPRD Kab. Sukabumi akan memanggil Hiswanamigas dan Bagian Perekonomian Kab. Sukabumi untuk diminta penjelasannya mengenai kelangkaan minyak tanah dan gas elpiji. Sebab, ekses dari kelangkaan minyak tanah dan gas elpiji hingga harganya melambung tinggi dapat menyebabkan gejolak di masyarakat.
“Walaupun di Bulan September ini agenda kerja kita cukup padat, namun kita akan mengagendakan rapat dengar pendapat dengan Hiswanamigas dan Bagian Perekenomian seputar kelangkaan ini,” ujar Ujang Rahmat, anggota dewan dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan yang juga anggota Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kabupaten Sukabumi, Kamis (4/9).
“Walaupun di Bulan September ini agenda kerja kita cukup padat, namun kita akan mengagendakan rapat dengar pendapat dengan Hiswanamigas dan Bagian Perekenomian seputar kelangkaan ini,” ujar Ujang Rahmat, anggota dewan dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan yang juga anggota Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kabupaten Sukabumi, Kamis (4/9).
Ia mengaku sangat prihatin melihat fenomena kelangkaan minyak tanah dan gas elpiji yang terjadi di Kab. Sukabumi, khususnya di wilayah Palabuhanratu. Masyarakat sampai antre dan berdesak-desakan sekadar untuk mendapatkan beberapa liter minyak tanah. Apalagi kondisi ini terjadi di awal Bulan Puasa . ”Jika ini tak segera diantisipasi, bukan mustahil menjelang Lebaran nanti kelangkaan minyak tanah ini akan terulang kembali,” tutur Ujang, Oleh karena itu, dewan akan memanggil Hiswanamigas dan Bagian Perekonomian untuk melakukan berbagai langkah antisipasi tersebut. Komisi IV pun akan menanyakan penyebab terjadinya kelangkaan itu yang dikaitkan dengan regulasi pemerintah menerapkan konversi minyak tanah ke gas elpiji, termasuk isu dugaan penyelewengan minyak tanah.
Ditemui di temapt terpisah, H. Lukman Hakiem Wakil Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR-RI yang berdomisili di Desa Benda Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi juga menyatakan prihatin dengan kelangkaan minyak ini. Saya melihat sendiri, betapa masyarakat antri tiap sore hanya untuk mendapatkan 2 liter minyak tanah, situasi ini mengingatkan saya di tahun 60-han, ujar Lukman.
Lukman mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Drs. H. Sukmawijaya (Bupati Kabupaten Sukabumi), Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat), para pengelola BPH Migas dan pihak kepolisian untuk mengkonfirmasi dan menindaklanjuti kelangkaan minyak tanah ini. Para pejabat terkait berjanji untuk segera melakukan tindakan dalam mengantisipasi antrian minyak tanah yang terus berlanjut, ujar Lukman Hakiem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar