No. 24 Partai Persatuan Pembangunan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Terima kasih atas kunjungan ke blog PPP Kec. Cicurug. Blog ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan kader & simpatisan PPP di Kec. Cicurug khususnya dan bagi kader & simpatisan PPP Kab. Sukabumi secara umum.
Apabila terdapat saran dan masukan dapat ditujukan ke email ppp_cicurug@yahoo.co.id.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


01 Oktober 2010

Ribuan Warga Dibiarkan, Jalan Alternatif Diurus

Sukabumi - Kepala Desa Nanggerang Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, Ade Daryadi mengeluh atas penanganan bencana longsor yang terjadi di daerahnya.
Pasalnya, Pemda Kabupaten Sukabumi justru lebih memprioritaskan jalan alternatif ketimbang memperhatikan ribuan warga Kampung Cibilik yang terisolasi akibat bencana longsor. Padahal warga hanya menginginkan dibuatkan jalan penghubung untuk membuka akses lalu lintas kendaraan umum.

”Pemda Kabupaten Sukabumi jangan hanya mengurus perbaikan jalan alternatif saja. Justru masyarakat yang terisolasi di daerah bencana longsor harus menjadi prioritas utama. Sebab masyarakat itu adalah benda hidup,” kata Ade saat dihubungi Jurnal Bogor, kemarin.

Menurut Ade, jumlah warganya yang terisolasi di daerah bencana mencapai sekitar 384 kepala keluarga atau sebanyak 1.246 jiwa. Ribuan warga Kampung Cibilik masih menempati tempat tinggalnya sejak bencana longsor yang terjadi 10 hari yang lalu. Bencana longsor mengakibatkan akses perjalanan warga tidak berfungsi akibat sarana jalan putus.

”Yang namanya orang hidup pasti butuh bantuan makanan. Sejak terjadinya longsor, warga mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan makanan maupun kebutuhan lainnya. Salah satu kebutuhan yang saat ini sulit diperoleh warga Kampung Cibilik adalah gas elpiji,” kata Ade.
Dijelaskan Ade, sejumlah pasokan kebutuhan bahan pokok termasuk gas elpiji mulai langka diperoleh warga Cibilik. Sebab akses jalan yang selama ini dipergunakan warga hanya bisa dilalui dengan cara berjalan kaki. Selain mengalami kelangkaan, warga harus mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan sejumlah kebutuhan pokok.

”Untuk kebutuhan memasak, beberapa warga sempat punya inisiatif untuk menggunakan kayu bakar. Namun kayu bakar pun sulit diperoleh warga karena ada larangan dari pihak kehutanan. Maka dari itu, warga kami akhirnya pasrah,” kata Ade.

Ade mengakui Pemda Kabupaten Sukabumi pernah memberikan bantuan berupa makanan. Namun bantuan tersebut baru diberikan satu kali pada saat awal kejadian bencana longsor. ”Sebenarnya warga tidak ingin terus berpangku tangan. Warga hanya meminta bantuan Pemerintah Daerah untuk segera membuka akses jalan yang sempat terputus,” katanya.

Di lain pihak, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sukabumi telah mendatangkan dua kendaraan berat untuk membebaskan jalan altematif dari genangan air. Penanganan jalan untuk menghindari kemacetan di jantung keramaian Kota Kecamatan Cicurug ini menjadi prioritas Pemda Kabupaten Sukabumi. (jurnalbogor)

Tidak ada komentar: