No. 24 Partai Persatuan Pembangunan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Terima kasih atas kunjungan ke blog PPP Kec. Cicurug. Blog ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan kader & simpatisan PPP di Kec. Cicurug khususnya dan bagi kader & simpatisan PPP Kab. Sukabumi secara umum.
Apabila terdapat saran dan masukan dapat ditujukan ke email ppp_cicurug@yahoo.co.id.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


26 Mei 2010

Marwan Mulai Didzolimi


Sukabumi
- Calon Bupati yang diusung Partai Golkar, Marwan Hammami mulai didzolimi pihak tak bertanggungjawab. Marwan mendapat serangan kampanye hitam dengan munculnya selebaran gelap yang berbau fitnah. Serangkaian tuduhan yang menyudutkan Marwan justru terjadi pada masa tenang Pemilukada Kabupaten Sukabumi.

Kampanye hitam tersebut tidak hanya menyerang pribadi Marwan. Tetapi keluarga besar H. Hammami yang dikenal sebagai pengusaha sukses mendapat getahnya. Bahkan jabatan Marwan sebagai Wakil Bupati maupun Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi tidak luput dari serangan kampanye hitam ini.

Kampanye hitam ini tidak hanya menyudutkan pribadi dan keluarga Marwan. Pembuat selebaran gelap juga berusaha memecah belah hubungan Marwan dengan Calon Wakil Bupatinya, Usman Effendi. Bahkan selebaran gelap sepertinya ingin membuat konflik di internal Partai Golkar Kabupaten Sukabumi.

”Selebaran ini berusaha untuk memecah dukungan Partai Golkar kepada pasangan Marwan – Usman. Pembuat selebaran gelap mengatasnamakan Kader Peduli Partai Golkar (KPPG). Padahal kami tidak pernah mengenal kelompok tersebut,” ungkap Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Herol Al Hudri.

Kendati selebaran gelap itu sudah hampir tersebar di mana-mana, kubu Partai Golkar menanggapi dingin atas isu black campagne tersebut. Kendati demikian, pengurus Partai Golkar berupaya meminimalisirnya dengan menghanguskan ribuan lembar selebaran gelap yang berhasil disita kader Golkar di wilayah Goalpara Kecamatan Sukaraja.

“Kami hanya bisa mendoakan agar pelaku yang menyebarkan fitnah ini dapat segera sadar. Bagi kami isu kampanya hitam sudah diperkirakan sebelumnya. Yang jelas, seluruh isi yang tertuang dalam selebaran hanya sebuah kebohongan,” tandas Herol.

Herol mengakui selebaran gelap ini bukan hanya tersiar di Kecamatan Sukaraja. Tetapi kejadian yang sama terjadi di kecamatan lainnya yang selama ini menjadi kantong suara Partai Golkar. Berdasarkan laporan dari kader tingkat desa menyebtukan selebaran gelap banyak tercecer di sejumlah tempat.

Sekretaris Divisi Hukum Tim Kampanye Marwan-Usman, Dedi Sutisna mengaku penanganan kasus kampanye hitam sepenuhnya akan diserahkan kepada panitia pengawasan (Panwas) dan lembaga kepolisian. Dedi hanya mengingatkan kader Partai Golkar jangan sampai terbawa emosi akibat munculnya selebaran gelap ini.

Rojab Asy’ari
redaksi@jurnalbogor.com

22 Mei 2010

Duet Marwan – Usman Unggul


Sukabumi - Duet Marwan Hammami – Usman Effendi tampil mengesankan saat menggelar kampanye putaran kedua. Pasangan yang diusung Partai Golkar ini menunjukkan kekuatan massa pendukungnya hingga mampu memecahkan rekor jumlah kehadiran massa selama pelaksanaan kampanye terbuka. Pasangan ini sukses menghadirkan belasan ribu massa untuk menutup kampanye terakhirnya di Lapangan Sekarwangi Cibadak, Jum’at (21/5) kemarin.

Sebelumnya, catatan rekor terbesar dalam penggalangan massa kampanye diklaim kubu tim pemenangan Sukmawijaya – Akhmad Jajuli (MAJU). Pasangan yang diusung PKS – Partai Hanura ini mengaku telah menghadirkan sekitar 16.000 pendukungnya saat menggelar kampanye terakhir di lokasi yang sama.

”Ini sebuah fakta yang terjadi di lapangan. Massa pendukung kami jauh lebih besar dibanding pasangan calon lainnya. Tetapi saya tidak bangga jika massa yang hadir pada saat ini tidak memilih pasangan calon nomor urut enam pada tanggal 27 Mei mendatang,” kata Marwan dalam orasi politiknya dihadapan belasan ribu massa pendukungnya yang memadati Lapangan Sekarwangi Cibadak.

Marwan menyatakan kehadiran belasan ribu massa pendukungnya akan menjadi semangat untuk memenangkan Pemilukada Kabupaten Sukabumi. Tetapi Marwan tidak berani manargetkan perolehan suara untuk meraih jabatan kursi Bupati Sukabumi periode 2010 – 2015. Marwan hanya mengingatkan agar dukungan ini tetap solid serta massa yang hadir tidak punya sifat munafik.

”Kehadiran massa yang cukup besar ini akan percuma jika tidak ditindaklanjuti dengan memilih pasangan nomor enam. Maka dari itu, untuk melakukan perubahan di Kabupaten Sukabumi mari bergabung bersama pasangan Marwan – Usman,” ajak Marwan.

Ajakan untuk bergabung dalam barisan pendukung Marwan – Usman dipertegas seorang tokoh muda Nahdathul Ulama, Ustadz Aang. Dia memastikan sejumlah tokoh NU siap memberikan dukungannya terhadap pasangan Marwan – Usman. Bahkan Ustazd Aang menyatakan komitmen kiayi kondang asal Pondok Pesantren Nagrog Salabintana, KH Zezen untuk mendukung duet yang akrab dipanggil MU ini.

”Kaum Nahdiyin yang berada di belakang Kiayi Zezen akan membantu pasangan Marwan – Usman. Apalagi calon Wakil Bupati Usman Effendi masih tercatat sebagai pengurus NU di Kabupaten Sukabumi. Karena itu jangan ragu untuk memilih Marwan – Usman di bilik suara nanti,” katanya.

Di tengah hingar-bingarnya kampanye terbuka ini, Calon Bupati Marwan Hammami secara mengejutkan masuk dalam kerumunan ribuan massa pendukungnya. Tanpa mendapat pengawalan ketat, Marwan menyalami para pendukungnya yang sedang menikmati alunan musik dangdut. Tindakan Marwan tersebut dilakukan untuk memastikan dirinya siap menjadi pemimpin yang berpihak pada masyarakat.

Sementara itu, kampanye pasangan MAJU dimeriahkan tampilnya grup band Vagoetoz. Grup asal Sukabumi ini mengundang daya tarik bagi kalangan pemilih pemula. Terlebih lagi vokalis Vagetoz sempat berdut nyanyi dengan Calon Wakil Bupati Usman Effendi.

Di lain pihak, Kapolres Sukabumi AKBP Herukoco mengakui massa yang menghadiri kampanye pasangan Marwan – Usman merupakan yang terbesar selama Pemilukada Kabupaten Sukabumi. Dalam surat pemberitahuan kepada Polres, pasangan MU hanya menyebutkan akan menghadirkan sekitar 10.000 pendukungnya. ”Namun melihat fakta di lapangan, massa yang hadir justru lebih besar dari perkiraan awal,” kata Heru.

Rojab Asy’ari
redaksi@jurnalbogor.com

Marwan Sentil PNS Nakal

SOLID : Cabup Sukabumi Marwan Hamami bersama Dewi Asmara Oetojo, jurkam MU dari Fraksi Golkar DPR RI. Irwan Radar
SUKABUMI-Cabup incumbent yang kini masih menjabat Wakil Bupati (Wabup) Sukabumi, Marwan Hamami, mengemukakan kekecewaan yang mendalam terhadap sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Ini lantaran mereka ditenggarai melibatkan diri menjadi tim pemenangan cabup-cawabup tertentu di Pilkada 2010. Bukan hanya keterlibatan PNS, cucu pertama saudagar minyak H Oting (alm) ini juga menyoroti masalah penggunaan aset negara.

"Sudah banyak laporan bahkan saya sendiri pernah melihat keterlibatan PNS yang nyata-nyata terlibat langsung untuk suksesi kandidat tertentu,"kata Marwan kepada Radar, di sela-sela acara kampanye terakhir pasangan Marwan-Usman (MU) di Lapang Sekarwangi Cibadak, kemarin.

Menurut Marwan, keterlibatan PNS dalam kancah politik praktis seperti Pilkada 2010, itu sama halnya penghinaan terhadap UU kepegawaian."Sebagai salahsatu bagian dari pimpinan daerah, rasanya saya sudah berkali-kali mengingatkan agar mereka PNS jangan pernah terlibat atau dilibatkan, tapi buktinya masih saja terjadi,"gerutu Marwan.

Kendati demikian, Marwan tidak menapikan kalau ada sejumlah PNS yang pernah mau merapat untuk menjadi bagian tim pemenangan dirinya dan Usman Effendi, tapi dengan tegas ditolaknya."Sudah pasti saya membutuhkan dukungan suara termasuk dari kalangan PNS, tapi saya tidak mau kalau mereka dilibatkan langsung, bisa menganggu kinerja roda pemerintahan,"tegasnya.

Ia mengatakan, jika dirinya dipercaya masyarakat untuk meminpin Kabupaten Sukabumi kedepan, bersama wakilnya yakni Usman Effendi, bertekad akan membersihkan pemerintahan birokrat yang tidak profesional dan hanya mengandalkan kedekatan dalam bekerja. Reformasi birokrasi dinilainya sebagai target utama untuk melancarkan pembangunan yang kini masih berstatus kabupaten tertinggal."Reformasi birokrasi merupakan sebuah keharusan jika Kabupaten Sukabumi ingin berkembang. Saat ini masih banyak birokrat yang cuma memperkaya diri dan tidak bekerja profesional untuk pemerintah dan rakyat. Ini yang harus kita kikis," pungkas Marwan.(wan)

21 Mei 2010

LHKPN Kandidat Terganjal di KPK

SUKABUMI---Laporan harta kekayaan ketujuh pasangan Calon Bupati dan Wakil Sukabumi 2010 hingga kini belum turun dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Meski demikian, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi akan mengupayakan memperoleh data tersebut dalam waktu dekat.
Ketua Pokja Pencalonan KPU Kabupaten Sukabumi, Lidiawati mengaku akan secepanya ke Jakarta untuk mengecek Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) peserta pilkada. "Insya Allah, besok (hari ini) saya akan ke Jakarta untuk mengetahui hasil verifikasi LHKPN itu di KPK," ujar Lidiawati.

Lidiawati mengatakan jika tidak aral melintang dalam waktu dekat data LHKPN ini sudah bisa diketahui publik. Ia tidak menampik data harta kekayaan para calon kepala daerah itu penting diketahui publik. "Masalahnya, sampai sekarang kami belum menerima tembusan dari KPK," akunya.

Selain untuk kepentingan administrasi, LHKPN ini nantinya akan menjadi acuan bagi publik untuk mengontrol kekayaan pejabat daerah. Dengan pendataan kekayaan yang akurat dan transparan diyakini menjadi tonggak pembentukan pemerintahan yang baik dan bersih.

"LHKPN itu nantinya dalam bentuk aset bergerak dan tidak bergerak para kandidat, termasuk dana yang tersimpan di rekening pribadi mereka. Sebenarnya mereka sudah melaporkan semua itu ke KPK, namun kami belum menerima hasil verifikasinya dari KPK," pungkasnya.(dyl)

sumber : radarsukabumi.com

Jalur Cibadak Macet Selama Enam Jam

urnal Bogor, 21 May 2010
Rubrik: Jurnal Sukabumi


Sukabumi - Lintasan jalan yang menghubungkan antara Sukabumi menuju Bogor mengalami kemacetan hampir selama enam jam, Kamis (20/5) kemarin. Kemacetan timbul ketika ribuan massa pendukung Sukmawijaya – Akhmad Jajuli (MAJU) melakukan konvoi menuju Lapangan Sekarwangi Cibadak. Massa tumplek memadati ruas jalan menyusul akan digelarnya kampanye putaran terakhir pasangan calon nomor urut tiga.

Akibat kemacetan lalu lintas ini, ribuan kendaraan hanya bisa berjalan merayap. Antrian kendaraan sudah terjadi sejak pintu gerbang perbatasan Kota Sukabumi hingga ke pusat Kota Kecamatan Cibadak yang berjarak sekitar 12 kilometer. Untuk mengatasi kemacetan ini, aparat kepolisian terpaksa mengalihkan jalur perjalanan kendaraan umum menuju jalan alternatif.

Pengalihan jalur kendaraan umum diberlakukan petugas untuk mengatasi titik kemacetan di depan Gedung Pengadilan Negeri Cibadak. Lokasi ini menjadi pusat kemacetan menyusul kehadiran ribuan kendaraan pendukung pasangan MAJU yang berdatangan dari sejumlah daerah. Pasangan yang diusung PKS dan Partai Hanura ini memusatkan kampanye terakhirnya di Lapangan Sekarwangi Cibadak yang jaraknya hanya beberapa meter dari Gedung Pengadilan Negeri Cibadak.

Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Sukabumi, Ade Surachman mengaku tidak kaget melihat gelombang kedatangan ribuan massa pendukung pasangan MAJU. Hal itu sudah diprediksi sebelumnya mengingat kampanye ini merupakan yang terakhir bagi jagonya. Bahkan sebelum pelaksanaan kampanye, tim pemenangan MAJU sudah menyampaikan surat pemberitahuan kepada Polres Sukabumi tentang akan hadirnya ribuan massa.

”Dalam surat pemberitahuan kepada polisi, kami menyebutkan kampanye pasangan MAJU akan dihadiri sekitar 15.000 massa. Kenyataannya, massa yang hadir justru membludak di luar perhitungan kami. Karena itu, kami memohon maaf kepada para pengguna jalan umum jika kampanye pasangan MAJU menimbulkan kemacetan,” kata Ade.

Berdasarkan pantauan Jurnal Bogor, konvoi kendaraan pendukung pasangan MAJU mulai bergerak sejak pukul 09.00 WIB. Lokasi awal keluarnya ratusan kendaraan roda dimulai dari Kompleks GOR Cisaat. Setelah itu, massa pendukung MAJU bergabung bersama ratusan kendaraan lainnya yang menyambut di sepanjang jalan Cisaat menuju Kecamatan Cibadak.

Konvoi ribuan pendukung MAJU nyaris mendominasi antrian kendaraan yang memadati lintasan jalan Cisaat menuju Cibadak. Bahkan hampir separuh bahu jalan dikuasai pengendara yang memakai atribut bergambar pasangan MAJU ditambah simpatisan dan kader PKS. Kemacetan baru mencair setelah ribuan massa pendukung pasangan MAJU membubarkan diri pada pukul 14.00 WIB.

=Rojab Asy’ari

18 Mei 2010

Madrasah Roboh Tewas

SUKABUMI-Sejumlah siswa Madrasah Diniyyah (MD) Ciparay Desa Ciparay Kecamatan Jampangkulon, histeris, siang kemarin.

Dinding sebelah timur MD tersebut roboh dan menimpa siswa yang sedang latihan untuk persiapan samenan (kenaikan kelas dan perpisahan--red).

Peristiwa itu terjadi sekitar 14.00 WIB. Dinding tembok yang roboh merupakan salahsatu ruang kelas dari empat lokal MD yang sudah berusia 12 tahun tersebut.

Rian (12) tewas setelah mendapat perawatan di RSUD Jampangkulon. Rian luka di bagian kepala dan dada.

Tidak hanya merenggut korban jiwa, peristiwa tersebut juga membuat kaki kanan Anggit (11) patah. Sedangkan belasan pelajar lainnya luka berat dan ringan akibat tertimpa bongkahan material bangunan. Seluruh korban kini mendapat perawatan intensif di RSUD Jampangkulon.

Hendi (32) seorang saksi mata kepadar menyebutkan, peristiwa robohnya benteng bangunan, terjadi akibat kondisi sudah lapuk dimakan usia."Usai bangunan sekitar 12 tahunan, dan yang saya ketahui bangunan MD itu, belum pernah direnovasi,"ujar Hendi saat dihubungi Radar Sukabumi, kemarin.

Hendi menuturkan, pemerintah desa dan warga sekitar, sebenarnya sudah pernah memperingatkan pihak pengelola MD agar memperhatikan kondisi bangunan yang terlihat sudah tidak layak huni itu.

Namun, karena alasan tidak ada tempat alternatif belajar yang lain , pengelola MD tetap keukeuh untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di MD yang mempunyai 80 anak didik tersebut.

"Sudah lama pondasi bangunannya keluar, ditambah dinding dan tiang-tiang penyangga yang sudah akan roboh,"tutur Hendi.

Abas Basuni pengelola MD Ciparaya mengatakan, upaya permohonan bantuan kepada pemerintah atau kantor kementerian agama setempat, sudah dilakukan. Tetapi belum terealisasi."Ini memang musibah tapi sebenarnya kami selaku pengelola sudah pernah mengajukan permohonan bantuan renovasi terutama kepada pihak kantor kementerian agama setempat,"tukasnya.

Sementara itu, Camat Jampangkulon Pambudi Lismanto mengatakan, peristiwa ambruknya MD Ciparay, sudah dilaporkan kepada pimpinan daerah tertinggi di Kabupaten Sukabumi,"Insya Allah rencana besok (hari ini-red) Pak Bupati Sukmawijaya meninjau lokasi dan para korban,"pungkasnya.(wan)

06 Mei 2010

Pertarungan Calon Bupati Dimulai

SUKABUMI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi secara resmi akan mengenalkan tujuh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati kepada masyarakat Sukabumi, Kamis (6/5) hari ini di Ibukota Palabuhanratu. Pengenalan tujuh pasangan calon yang akan berlaga di arena Pemilu Kepala Daerah (Pemilu Kada) itu, digelar sebagai ajang pemanasan menjelang tahapan kampanye yang akan dimulai Senin (10/5) pekan depan.


Ketua KPU Kabupaten Sukabumi, Ase Riyadi mengatakan, acara pengenalan tujuh pasangan calon akan dilakukan di lapangan terbuka. Hal itu dimaksudkan agar para calon dikenal oleh seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi. Lokasi acara akan dilakukan di Lapangan Alun-alun yang menjadi pusat Ibukota Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu.

”Mengingat pusat Ibukota Kabupaten Sukabumi berada di Palabuhanratu, lokasi itu akhirnya diputuskan KPU untuk acara pengenal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi. Diharapkan masyarakat akan mengenal lebih jauh sosok pasangan calon sekalipun KPU sudah mensosialisasikan melalui berbagai even kegiatan,” kata Ase.

Untuk mengantisipasi kehadiran massa pendukung pasangan calon Bupati, kata Ase, KPU mengintruksikan setiap tim kampanye untuk mengirimkan massa tidak lebih dari 50 orang. Massa pendukung pasangan calon Bupati juga dilarang melakukan arak-arakan kendaraan. Sebab acara pengenalan pasangan calon bukan merupakan bagian dari tahapan kampanye.

”Agar kegiatan ini berjalan lancar, saya harapkan seluruh tim kampanye pasangan calon Bupati tidak melakukan aksi pengerahan massa yang cukup besar. Maksimal setiap pasangan calon Bupati mengirimkan 50 orang pendukungnya,” tandas Ase.

Ketua Pokja Kampanye, Iyan Kusmayadi membenarkan acara pengenalan tujuh pasangan calon tidak masuk dalam tahapan kampanye. Pasalnya, jadwal kampanye hasil kesepakatan bersama sudah ditetapkan akan berlangsung mulai 10 – 23 Mei mendatang. Bahkan pembagian jadwal kampanye sudah disepakati seluruh tim kampanye pasangan calon Bupati.

”Rencananya jadwal kampanye akan ditetapkan tiga hari sebelum dimulainya pelaksanaan kampanye. Sesuai hasil kesepakatan, setiap pasangan calon mendapatkan giliran dua kali kampanye,” kata Iyan.

Dijelaskan Iyan, pelaksanaan kampanye berdasarkan peraturan hanya berlangsung selama 14 hari. Berdasarkan hasil undian, jadwal kampanye hari pertama jatuh ke pasangan Azis Mien Alamsyah – Herwan Nugraha (ANUGRAH). Peserta Pilkada bernomor urut dua ini akan mengawali kegiatan kampanye terbuka pada Senin (10/5) mendatang. Hari berikutnya, kampanye menjadi jatah pasangan H. Asep Setiawan – Dadang Eka Widianto (HADE).

Di hari ketiga, jadwal kampanye menjadi milik duet yang diusung Partai Demokrat, Ucok Haris Maulana Yusuf – Sadeli Syamsudin. Setelah itu, calon bupati incumbet Sukmawijaya yang berpasangan dengan Akhmad Jajuli akan tampil di hari keempat. Di hari kelima, pasangan calon yang diusung Partai Golkar, Marwan Hammami – Usman Effendi siap berlaga untuk menggelar kampanye terbuka.

Sementara itu, duet Hasymi Romli – Iman Adinigraha (BERHASIL) mendapatkan undian jadwal kampanye di hari keenam. Berdasarkan hitungan kalender, pasangan BERHASIL akan menggelar dua kali kampanye pada Hari Sabtu. Rangkaian kampanye akan ditutup pasangan Dayat Wiranta – Karmas Supermas yang mendapatkan jadwal dihari ke- 7 dan 14.

ROjab Asy’ari
redaksi@jurnalbogor.com

05 Mei 2010

Buruh Tuntut Upah Layak


SUKABUMI
- Koalisi Buruh Sukabumi (KBS) mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi agar menetapkan Upah Minimun Kabupaten (UMK) tahun 2011 sesuai standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Pasalnya, upah buruh di Kabupaten Sukabumi tahun 2010 sebesar Rp 671.500 masih lebih rendah dibanding hasil survei KHL yang ditetapkan Rp 715.000. Bahkan versi tiga serikat pekerja yang tergabung dalam Buruh Sukabumi Bersatu, besaran KHL justru sudah menembus angka Rp 850.000.


Tuntutan kenaikan UMK itu terungkap dalam audensi antara KBS dengan Pemerintah dan DPRD di Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi, Selasa (4/5) kemarin. Hadir pada kesempatan itu Ketua DPRD Badri Suhendi, Wakil Ketua DPRD Asep NB dan Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) A. Ammar Halim, Kepala Polres Sukabumi, AKBP Herukoco.

Koordinator KBS, Ade Firman Maulana mengatakan minimnya KHL menjadi masalah utama bagi ketenagakerjaan yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah. Karena para buruh merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan nilai UMK yang kecil.

”Tahun 2010 ini UMK yang diterima kami hanya Rp. 617.500 perbulan. Padahal hasil survey tahun 2009 KHL sebesar Rp. 715.000 perbulan. Tentunya dengan UMK yang sangat minim ini tentunya sangat memprihatinkan,” kata yang menyatakan besaran UMK Kabupaten Sukabumi merupakan nomor dua terendah dari seluruh kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Sementara itu, besaran KHL saat ini berdasarkan survei tiga serikat pekerja yang tergabung dalam Buruh Sukabumi Bersatu (Serbbu) sebenarnya sudah mencapai sebesar Rp 850.000. Serbbu sepakat agar pemerintah daerah segera menyesuaikan penetapan UMK sesuai KHL. Untuk memperjuangkan kenaikan upah ini, Serbbu yang beranggotakan sejumlah buruh dari aktibis SPN, SPSI, dan SBSI akan melakukan aksi unjuk rasa dengan mengerahkan ribuan massa pada Rabu (5/5) hari ini.

Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar mengatakan, besaran UMK minimal lebih besar 10 pesen dari standar KHL. Jika hasil survei KHL menetapkan sebesar Rp 850.000, pihak perusahaan berkewajiban memberikan UMK minimal sebesar Rp 935.000. Besaran UMK itu dinilai sangat layak bagi buruh di Kabupaten Sukabumi.

Menanggapi tuntutan KBS, Pelaksana tugas Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, A Ammar Halim mendukung penuh aspirasi yang disampaikan kaum buruh untuk menaikkan UMK sama dengan KHL. Pihaknya yang juga anggota Dewan Pengupahan akan berupaya melakukan survei KHL pada Juni 2010 mendatang secara tepat dan akurat.

”Dewan Pengupahan juga unsurnya berasal dari pemerintah, pengusaha dan juga buruh. Sebelum menetapkan UMK, semua digodok di Dewan Pengupahan ini. Dan sebelumnya ada survey KHL ke sejumlah pasar,” kata Ammar Halim kepada para wartawan usai pertemuan, Selasa kemarin.

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi mengaku prihatin dengan rendahnya UMK di Kabupaten Sukabumi. Oleh karena itu pihaknya akan meminta Komisi IV DPRD untuk terjun ke lapangan untuk memfasilitasi perjuangan buruh untuk menaikkan UMK sesuai dengan KHL.

”Dewan juga akan meninjau kembali perizinan perusahaan agar ada kesepakatan dari para pengusaha untuk memperhatikan nasib buruh. Kami akan mengkaji hasil temuan di lapangan sehingga nantinya dihasilkan suatu rekomendasi yang mendukung perjuangan para buruh,” janjinya.

Budiyanto
redaksi@jurnalbogor.com

04 Mei 2010

KPU Butuhkan 26.803 Petugas KPPS

SUKABUMI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi membutuhkan sebanyak 26.803 orang untuk dijadikan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Mereka akan disebar di 3.829 titik lokasi sesuai jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah ditetapkan KPU setempat. Rekruitmen anggota KPPS direncanakan tuntas 12 hari menjelang pelaksanaan pemungutan suara Pilkada yang akan digelar 27 Mei mendatang.
Anggota KPU Kabupaten Sukabumi, Dede Haryadi mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat bersama 47 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk rekruitmen petugas KPPS ini. Sedangkan proses seleksi akan diserahkan kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang tersebar di 367 desa dan kelurahan. KPU mengingatkan petugas KPPS harus berasal dari warga setempat dengan persyaratan bukan anggota Parpol maupun tim kampanye pasangan Calon Bupati.
”Anggota KPPS harus netral. Jangan sampai pengurus parpol atau tim kampanye pasangan calon Bupati ikut menjadi pelaksana pemungutan suara nanti. Tidak masalah jika anggota KPPS itu berasal dari kalangan pegawai negeri sipil (PNS),” kata Dede saat dihubungi Jurnal Bogor, kemarin.
Bahkan, kata Dede, KPU justru berharap PNS yang tinggal di dekat lokasi TPS bisa menjadi anggota KPPS. Hal itu dimaksudkan agar pelaksanaan pemungutan suara bisa berjalan lancar. Pasalnya, PNS punya kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas administrasi yang menjadi bagian dari proses pemungutan suara.
”Ada nilai lebih jika PNS menjadi anggota KPPS. Setidaknya PNS punya kemampuan dalam penyelesaian masalah administrasi. Dengan demikian, KPU memberi peluang bagi siapa pun PNS yang ingin terlibat dalam proses pemungutan suara Pemilu Kepala Daerah ini,” tandas Dede.
Menurut Dede, peran KPPS dalam mensukseskan pilkada tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka adalah petugas yang menjadi ujung tombak dalam proses Pemilu Kada. Kendati tugas KPPS sudah terbiasa dilakukan setiap ada pelaksanaan Pemilihan Umum, KPU tetap akan memberikan pembekalan agar pelaksanaannya tidak melenceng dari aturan.
”Teknis pemungutan suara Pilkada ini pada intinya hampir sama dengan Pemilu Legislatif maupun Presiden. Hanya saja, kami tetap akan memberikan pembekalan agar tidak terjadi kesalahan di lapangan. Sebab di arena Pilkada jumlah anggota KPPS berbeda dengan Pemilu sebelumnya,” kata Dede.
Perbedaan itu terletak pada jumlah personil yang akan mengisi di setiap TPS. Pada Pemilu Legislatif maupun Pilpres, personil KPPS berjumlah sebanyak sembilan orang termasuk dua orang pengamanan langsung (Pamsung). ”Untuk pelaksanaan Pilkada ini, KPU akan mengurangi dua personil hingga jumlah petugas KPPS hanya sebanyak tujuh orang,” ujarnya.

=Rojab Asy’ari

BERHASIL Makin Akrab Bersama Pengrajin Besi


SUKABUMI
- Setelah sukses menggaet perhatian pengusaha berpengaruh asal Cibatu Hadad, pasangan Hasymi Romli – Iman Adinugraha semakin akrab dengan komunitas pengusaha pengrajin besi. Hal itu terbukti ketika pasangan BERHASIL ini menggelar silaturahmi bersama 300 warga Kampung Babakan Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, akhir pekan kemarin. Pasangan yang diusung PDIP, PAN dan Partai Gerinda mendapat gizi baru setelah mendapat dukungan dari para pengusaha besi tersebut.


Tokoh masyarakat yang juga salah seorang dewan penasehat komunitas café Sukun (Sukabumi Rukun, red), H. Dedi Firmansyah mengatakan, pertemuan tersebut digagas atas inisiatif masyarakat setempat. Warga yang ikut pertemuan didominasi para pengrajin pandai besi. Dedi menilai pasangan BERHASIl merupakan calon serasi karena memadukan antara generasi tua dan muda.

”Tidak hanya itu, pasangan ini bisa merepresentasikan keterwakilan antara Sukabumi Utara dan Selatan. Tetapi faktor itu belum lengkap apabila pasangan calon tidak mampu mengembangkan sektor ekonomi masyarakat khususnya pengrajin besi. Minimalnya pasangan calon harus bisa membantu dalam permodalan serta alih teknologi,” kata Dedi

Dalam kesempatan tersebut, Hasmy berjanji sektor ekonomi akan menjadi primadona untuk dikembangkan, “Saya ingin home industri di daerah Cisaat bisa tumbuh dan berkembang. Dulu Cisaat terkenal dengan rempang pala, sekarang hilang. Seharusnya industri rumahan tersebut terus dikembangkan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat,” kata Hasymi.

Hal lain yang perlu dikembangkan antara lain kemitraan antara investor dengan industri kecil. Keberadaan investor di Kabupaten Sukabumi harus bisa bermitra dengan indsutri kecil agar keberadaannya tetap eksis.

”Yang lebih penting lagi, kehadiran investor di Kabupaten Sukabumi wajib hukumnya bisa mempekerjakan kaum laki-laki. Minimalnya 50 persen laki-laki bisa terserap lapangan pekerjaan. Jangan hanya laki-laki sebagai kepala rumah tangga tapi tugasnya ngasuh anak dan cuci pakaian,” kata Hasymi.

=Budi Darmawan